
Kata ini tidak begitu saja terbentuk untuk dikhususkan kepada Malaysia, namun kata ini "berjalan" dan "tenar" seiring dengan memanasnya hubungan Malaysia Indonesia. Hubungan Malaysia Indonesia sendiri selalu pasang surut, ada kalanya Pemerintah Indonesia begitu "mesranya" dengan Malaysia dalam urusan ekonomi internasional maupun sebagai negara serumpun. Tetapi tidak jarang pula hubungan Indonesia memanas.
Kata MALINGSIA, merupakan kata ejekan balasan dari Bangsa Indonesia kepada Malaysia yang telah mencoba bahkan mengklaim berbagai budaya yang jelas-jelas dari Indonesia.
Entah mengapa negara MALAYSIA yang ngakunya tetangga tetapi sangat agresif dalam hal mencuri.
Dibawah ini merupakan budaya, seni dan lagu yang MALAYSIA klaim
Batik dari Jawa oleh Adidas
Naskah Kuno dari Riau oleh Pemerintah Malaysia
Naskah Kuno dari Sumatera Barat oleh Pemerintah Malaysia
Naskah Kuno dari Sulawesi Selatan oleh Pemerintah Malaysia
Naskah Kuno dari Sulawesi Tenggara oleh Pemerintah Malaysia
Rendang dari Sumatera Barat oleh Oknum WN Malaysia
Sambal Bajak dari Jawa Tengah oleh Oknum WN Belanda
Sambal Petai dari Riau oleh Oknum WN Belanda
Sambal Nanas dari Riau oleh Oknum WN Belanda
Tempe dari Jawa oleh Beberapa Perusahaan Asing
Lagu Rasa Sayang Sayange dari Maluku oleh Pemerintah Malaysia
Tari Reog Ponorogo dari Jawa Timur oleh Pemerintah Malaysia
Lagu Soleram dari Riau oleh Pemerintah Malaysia
Lagu Injit-injit Semut dari Kalimantan Barat oleh Pemerintah Malaysia
Alat Musik Gamelan dari Jawa oleh Pemerintah Malaysia
Tari Kuda Lumping dari Jawa Timur oleh Pemerintah Malaysia
Tari Piring dari Sumatera Barat oleh Pemerintah Malaysia
Lagu Kakak Tua dari Maluku oleh Pemerintah Malaysia
Lagu Anak Kambing Saya dari Nusa Tenggara oleh Pemerintah Malaysia
Kursi Taman Dengan Ornamen Ukir Khas Jepara dari Jawa Tengah oleh Oknum WN Perancis
Pigura Dengan Ornamen Ukir Khas Jepara dari Jawa Tengah oleh Oknum WN Inggris
Motif Batik Parang dari Yogyakarta oleh Pemerintah Malaysia
Desain Kerajinan Perak Desak Suwarti dari Bali oleh Oknum WN Amerika
Produk Berbahan Rempah-rempah dan Tanaman Obat Asli Indonesia oleh Shiseido Co Ltd
Badik Tumbuk Lada oleh Pemerintah Malaysia
Kopi Gayo dari Aceh oleh perusahaan multinasional (MNC) Belanda
Kopi Toraja dari Sulawesi Selatan oleh perusahaan Jepang
Musik Indang Sungai Garinggiang dari Sumatera Barat oleh Malaysia
Kain Ulos oleh Malaysia
Alat Musik Angklung oleh Pemerintah Malaysia
Lagu Jali-Jali oleh Pemerintah Malaysia
Tari Pendet dari Bali oleh Pemerintah Malaysia, Malaysia Asuuu……., Pemerintah tindak dong…!!!! jangan jadi penonton….!!!
dan akhir-akhir ini kita juga mendengar Pelecehan Lagu Indonesia Raya dengan kata-kata yang kasar dan jorok, bahkan akibat tidak mampu berbudaya dan tidak kreatifitas alias pemalas, Lagu Kebangsaan Malaysia pun yang berjudul NEGARAKU masih menjiplak dari lagu TERANG BULAN, lagu keroncong Indonesia, dan yang paling terbaru bahwa Pulau Jemur di Kepulauan RIAU, diam-diam dipromosikan di internet untuk menjadi kawasan wisata pemerintah MALYSIA. Memang sudah keterlaluan. MALAYSIA berdalih bahwa kita negara serumpun, jadi ada kebudayaan yang sama. Apakah termasuk tari pendet??
Mungkin selain itu semua, yang paling sedih dan diingat adalah tindakan Rasis Bangsa Malaysia dan tindakan kasarnya kepada BANGSA INDONESIA yang bekerja di sana. Bahkan bukan TKI saja, Manohara pun yang dijadikan istri Pangeran Kelantan, Tengku Fahri, masih bisa disiksa. Itulah mungkin yang menyebabkna kegerahan Bangsa Indonesia kepada Malaysia yang sering melecehkan dan menghina Bangsa Indonesia.
Bahkan sebutan PLAGIATOR yang disindirkan oleh SAYKOJI, rapper Indonesia kepada Bangsa Malaysia umumnya dan kepada JOE FARIZAL, rapper MALAYSIA khususnya yang telah meng-copy semua lirik lagu TAHUKAH KAU yang diciptakan SAYKOJI, JOE FARIZAL hanya mengubah kata "MALAYSIA KITA KAYA" yang seharusnya "INDONESIA KITA KAYA". Itu jelas-jelas merupakan negara maling.
Agar tidak diketahui oleh SAYKOJI, maka JOE FARIZAL melakukan langkah memblok kedatangan SAYKOJI agar tidak masuk situs pribadinya di www.myspace.com/joefarizal
SAYKOJI pun tidak tinggal diam, ia membuat lagu hiphop "YOU COPY MY STYLE" untuk menyindir BANGSA MALAYSIA yang kerap mencuri kebudayaan INDONESIA.
Sentimen Anti-Malaysia pun kini telah merebak di Indonesia. mulai dari membuat situs MALINGSIA.COM, membuat stiker dan baju kaos VISIT MALINGSIA THE TRULY THIEF OF ASIA, membuat animasi dan gambar anti MALINGSIA, melempar KEDUTAAN BESAR MALAYSIA di Indonesia dengan telur busuk, membakar Bendera MAlaysia, membuat group FACEBOOK anti-malingsia fans club, bahkan hacker-hacker Indonesia berhasil membobol situs-situs malaysia.
Kini sebutan GANYANG MALAYSIA kembali muncul, setelah setengah abad silam BUNG KARNO mempopulerkan GANYANG NEGARA BONEKA MALAYSIA yang terkenal dengan KONFRONTASI MALAYSIA.
Setelah dilihat-lihat ternyata SIFAT MALAYSIA yang suka mencuri memang bukan hari ini saja, dahulu pun mereka sudah MEMBUDAYAKAN MENCURI dengan menjiplak LAGU KEBANGSAAN dari lagu TERANG BULAN, dan yah sekarang diwariskan BUDAYA MENCURI tersebut kepada anak cucunya.
Selain istilah MALINGSIA, kita juga bisa menyebutnya, MALON yang dipopulerkan oleh EFENDI GOZALI dan kawan-kawan di acara News Dot Com, selain itu kata MALINGASIA, dengan arti negara Maling di Asia, MALESIA yang berarti negara Malas, karena orang-orang MALAYSIA malas membuat budayanya sendiri dan malas membuat lirik, sehingga yang ada hanya copy-paste, ada juga kata MALINGSHIT yang banyak ditemukan di forum topix.com, MALAYRIA yang berarti negara yang menyebarkan virus-virus layaknya malaria yang bersumber di lumpur alias KUALA LUMPUR, ada juga istilah MALINGSIALAN. Dan mungkin akan muncul sebutan-sebutan baru untuk malaysia. amin.