POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES TASIKMALAYA

Alhamdulillah, semua saya panjatkan kehadirat Allah swt. atas semua nikmat yang telah diberikan.

Solawat semoga tercurahkan ke junjungan kita Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabat-sahabatnya dan semoga kepada kita selaku umatnya yang setia sampai akhir zaman. Amin...

Gembira, begitulah perasaan saya sekarang. Kenapa begitu??? setelah melalui tiga tahap tes penerimaan ke Politekni Kesehatan Depkes Tasikmalaya akhirnya saya bisa diterima dengan hasil yang memuaskan.

Dari pertama mulai pendaftaran sampai sekarang sudah menjadi Calon Mahasiswa POLTEKKES begitu banyak kesan yang mendalam yang saya alami, tidak lupa juga silaturahmi yang tercipta dengan teman-teman lain baik yang seperjuangan bisa lolos, maupun yang seperjuangan yang belum lolos.

Awalnya, saya sangat berminat sekali masuk keguruan, selain ada garis keturunan dari orang tua, terutama ayah, seorang tokoh pendidik yang saya cintai.

Minat tersebut saya lakukan dengan mulai mengikuti PMDK dan UM UPI jurusan Pendidikan Bahasa Sunda di Bandung. Tapi apa daya semua usaha telah saya kerahkan, tetap saja saya tidak lolos. Ini jalan takdir dari Allah swt. yang pasti dibalik kegagalan ini ada hikmah yang dapat saya pelajari.

Sampai akhirnya, saya mencoba untuk beralih ke Kesehatan. Saya mencoba terlebih dahulu di daftar Kesehatan Negeri dengan alternatif Kesehatan Swasta yang ada di Ciamis.

Namun Alhamdulillah dari mulai pendaftaran, try out, tes ujian, tes kesehatan, dan terakhir psikotes, saya dinyatakan LULUS dengan hasil yang memuaskan.

Dan kini saya di POLTEKKES TASIKMALAYA masuk di Kelas A jurusana Keperawatan.
Untuk sekarang saya sedang mempersiapkan persyaratan yang "rarujit" untuk OSPEK atau istilahnya Pengenalan Program Studi Mahasiswa (PPSM) 2009 tanggal 10 Agustus nanti.

Untuk itu saya mohon do'anya.hehe

Terimakasih kepada ibu dan ayah yang saya sangat cintai yang telah memberikan semangat lahir dan batin untuk mencapai cita-cita yang lebih baik buat anaknya. Pengorbanan ibu dan ayah sampai banting tulang mencari sepeser uang untuk menyekolahkan anaknya tidak akan saya lupakan.

"Begitu berharganya keringatmu, Pa, mah. Maafkan saya selalu membuat kalian terbebani. Saya berjanji, akan belajar dengan sungguh-sungguh untuk menggapai cita-cita yang saya dambakan, untuk membahagiakanmu, mah, pa. "

Tidak terasa air mata ini menetes begitu mengingat jasa orang tua yang besar untuk anaknya. Pengorbanan orang tua bagaikan air yang bening di tengah dahaga yang melanda untuk saya jadikan acuan agar tetap belajar dengan semangat dan pantang menyerah.

Tidak lupa juga kepada sosok orang terdekat selain orang tua yang cintai dan sayangi,, yang selalu memberikan semangat dan dorongan bahwa saya mampu dan BISA menghadapi tantangan masa depan setelah keluar SMA nanti, tidak lain adalah Tita Hermawati, seseorang yang selalu menyempatkan diri menjadi tempat dimana hati ini resah, gelisah, bimbang dan senang. Tempat dimana saya selalu berbagi dengannya.

Terimakasih juga kepada teman-teman seperjuangan di SMA yang sudah mendukung....